my blog.

Minggu, 12 Oktober 2014

“AFTER YOU GO”

Summary : Aku hanya manusia biasa yang merindukankamu dalam diam dan kemudian menghapusnya dengan air mata yang menetes
Seorang wanita sedang berjalan-jalan dipinggir bibir pantai, menikmati semilir angin yang menerpa wajah dan kulit wanita itu. Wanita itu berjalan sendirian menikmati suara ombak laut yang menemaninya. Dan lagi, wanita itu menangis, menangis saat mengingat kejadian itu. Meskipun memang dia tak ingin melupakannya tapi tetap saja dia selalu menangis saat mengingatnya.
~oOo~
Seorang wanita tinggi, dengan memakai dress selutut sangat manis ditambah dengan rambutnya yang pendek sebahu, menambah kesempurnaan penampilan wanita tersebut. Young Mi, Sung Young Mi gadis mungil manis dengan mata bulat kecoklatannya.
“aisshh.. sudah jam berapa ini?” seru Young Mi sebal sambil melirik arloji ditangannya. Bagaimana tidak sebal, jika nyatanya ia sudah menunggu lebih dari 30 menit, sedangkan yang ditunggu, sama sekali belum menunjukan batang hidungnya.
Lalu
tiba-tiba sepasang tangan melingkar dipinggang gadis itu. Dia tersenyum tipis saat tau siapa laki-laki itu, Park Ji Hoon, laki-laki yang selalu menemaninya,sekaligus kekasihnya selama 3 tahun ini.
“Menungguku?”Tanya Ji Hoon tanpa berasa bersalah.
Mbwolla¹ !! Menurutmu?” jawab Young Mi sebal sambil melepaskan pelukan JiHoon dengan kasar.
“Mian², kau ingin es krim?”
“Kau merayuku? Tanya Young Mi tak percaya
“emm.., Wae³? Kau ingin menolak??” goda Ji Hoon jahil.
“ck dasar menyebalkan!“ ujar Young Mi sambil memukul pundak Ji Hoon. Ji Hoon pun tersenyum
“Kajja⁴” ajaknya semangat  sambil membawa tangan Young Mi dalam genggamannya erat.

—Wiki Cafe—
“Kau ingin yang mana? Rasa coklat atau vanilla?” Tanya Ji Hoon
“Um.. Aku ingin rasa vanilla dengan oreo” jawab Young Mi dengan senyum manis
“Araseo⁵ kau tunggu saja disana, duduk yang manis dan tunggu pangeran tampanmu ini membawakan es krim untukmu” ucapnya narsis
“hm.. “ jawab Young Mi geli sambil berjalan menuju kursi yang tersedia
Young Mi duduk didekat jendela sambil melihat Ji Hoon yang sedang melirik kearahnya,
“Cih, pangeran tampan apanya hahaha”
Saat Ji Hoon selesai membayar, ia segera membawa pesanan mereka tadi kemeja, namun saat hendak membawa pesanannya, pandangan Ji Hoon tiba-tiba mengabur, ia kehilangan keseimbangan dan pingsan. Seketika Young Mi panik, dia langsung berlari menghampiri Ji Hoon sambil menepuk-nepuk pipinya.
“Ji Hoonna..Irona⁶ !! Hiks.. Kau kenapa? Ji Hoonna, bangunlah, kumohon..!! Jangan buat aku takut JiHoonna..” teriak Young Mi panik dengan isakan yang terus meluncur dari bibirnya.

—Hospital in Seoul—
Kondisi anda semakin  memburuk Ji Hoonssi⁷ anda harus segera dioperasi! Jika tidak kondisimu akan semakin memburuk” nasihat sang dokter pada Ji Hoon
Aku sudah merasa baikan dok, operasipun tidak ada gunanya!” ujarnya putus asa.
“Tapi kondisimu akan semakin memburuk Ji Hoonssi..” bujuk dokter padanya
“Untuk apa melakukan hal yang sia-sia jika angka kemungkinan operasi berhasil hanya 35%? Sudah cukup dok! Dan saya minta tolong, jangan beri tau Young Mi tentang masalah ini. Saya harap dokter dapat merahasiakan hal ini” pinta Ji Hoon
Dokter pun tak bisa berbuat lebih, memang sulit jika harus menghadapi sikap Ji Hoon yang keras kepala. Akhirnya dokter pasrah dan keluar dari ruangan Ji Hoon
“Bagaimana keadaan Ji Hoonn dok?” tanya Young Mi saat melihat dokter keluar.
“hah~ dia hanya kelelahan saja, kau boleh menjenguknya sekarang” ujar dokter dengan senyum tipisnya.
“um, kamsahabnida⁸ dokter” ucap Young Misopan kemudian segera masuk.
*toktok*
“Gwenchana⁹?” Tanya Young Mi khawatir
“hmm.. aku baik-baik saja” jawab Ji Hoon meyakinkan
“kau harus istirahat! Kenapa kau bias sampai pingsan begini?” kata Young Mi menahan air matanya
Tiba-tiba Ji Hoon menarik Young Mi kedalam pelukannya
“Mianhae Young Miya, hm? Aku janji aku tak akan pernah membuatmu khawatir lagi, aku janji”
“hiks.. Yeoksokae¹⁰?”
“emm, yeokso” jawab Ji Hoon dengan senyum tulus dibibirnya. Kemudian Ji Hoon melepaskan pelukannya dan mendekatkan wajahnya kewajah Young Mi, lalu mencium keningnya dengan lembut, Young Mi yang tau hanya menutup kedua matanya.
Ya, aku berjanji aku tak akan pernah membuatmu khawatir lagi, mak adari itu kau harus hidup dengan baik walaupun aku tak berada disisimu”  ucap Ji Hoon dalam hati
Setelah acara pemaksaan Young Mi pada Ji Hoon untuk tetap beristirahat di rumah sakit seperti saran dokter, disinilah mereka, disebuah jalan sepi yang dingin memecah keheningan.
“Ayo ketaman bermain?” ajakJiHoon
Taman bermain? Bukankah sebaiknya kau pulang dan beristirahat?” jawabnya tak percaya
Ah shireo¹¹ !! aku sudah lebih baik sekarang. Bukankah kita sudah berencana untuk menaiki bianglala kemaren? Ayo!” ajak Ji Hoon penuh pemaksaan
”...” Young Mi tak bisa berbuat apa-apa. Yah~ akhirnya dia hanya menuruti
Sesampainya ditaman bermain..
“Nah ini tiketnya, kajja ” ajak Ji Hoon dengan menarik tangan Young Mi,
“Wuaahh~ ternyata memang indah melihat pemandangan kota dari atas sini” Kata Young Mi menatap kagum ke bawah
Namun tiba-tiba bianglala berhenti berputar
“Eh eh ini kenapa?” tanya Young Mi panik
“Tidak ada apa-apa” jawab Ji Hoon santai “Aku hanya meminta petugas untuk menghentikan bianglala ini sebentar”
“Hmm? Wae? Kau ingin berlama denganku eoh?” goda Young Mi
“Geurae¹² aku memang ingin berlama-lama denganmu, kemarilah..” Ucap Ji Hoon menarik tangan Young Mi ke dalam pangkuannya.
Young Mi menurut dan duduk dipangkuan Ji Hoon
“Kau akan baik-baik saja bukan tanpa aku?” Tanya Ji Hoon pelan, sambil membelai rambut Young Mi
“hmm? Kenapa kau berkata begitu? Kau ingin meninggalkanku? Jangan-jangan kau mempunyai Jeoja¹³ lain?” Tanya Young Mi kesal
Hei! Tentu saja tidak bodoh!” jawab Ji Hoon memukul pelan jidat Young Mi
Aku justru berharap dapat hidup yang lama, menikah dan mempunyai banyak anak denganmu” lanjut Ji Hoon dengan wajah sendu menahan air matanya
“Aku tak ingin menikah denganmu, siapa yang memberimu ijin?” Kata Young Mi pura-pura menolak
“Mwoya¹⁴? Neo jinja¹⁵ !! Sini kau, akan ku hukum karna telah menolak lelaki tampan sepertiku” (dikelitikin)
Hahaha Ji Hoonna berhenti, kita sedang berada di bianglala” ujar Young Mi pada Ji Hoon
Hah~ Araseo  ” kata Ji Hoon berhenti, dan membuang muka ke arah luar
Kau marah?” Tanya Young Mi
“Tidak!” jawab Ji Hoon tanpa menatap Young Mi sedikitpun
Young Mi tersenyum lalu memegang pipi Ji Hoon dengan kedua telapak tangannya dan perlahan-lahan mendekatkan wajah mereka. Dalam bianglala Young Mi memeluk Ji Hoon dan Ji Hoon pun membalas pelukan kekasihya erat, sangat erat.
“Young Miya, Uri Young Mi¹⁶ kau harus hidup bahagia. Bertemu laki-laki yang lebih baik daripada aku , tapi ku mohon.. jangan lupakan aku. Setidaknya panggillah namaku sesekali..” batin Ji hoon sedih, air matapun mulai mengalir dipipi Ji hoon dan Ji Hoon semakin mempererat pelukannya kemudian bianglalapun berputar kembali
Setelah puas bersenang-senang, Ji Hoonpun mengantar Young Mi pulang tanpa melepaskan genggaman tangan mereka. Sesampainya mereka didepan rumah Young Mi, Ji Hoon melepaskan genggamannya.
Kita sampai, masuklah.. kau pasti lelah” ucap Ji Hoon
Mampirlah dulu sebentar Honna.. Appa dan Eomma¹⁷ pasti ingin bertemu denganmu” sahut Young Mi
Tidak, ini sudah malam. Lain kali saja, sampaikan salamku untuk Haraboeji dan Eommoniem hm?” jawab Ji Hoon sambil mengelus pucuk kepala Young Mi
“Hmm, kau hati-hatilah dijalan” ujar Young Mi, lalu berjalan kearah pagar rumahnya. Saat Young Mi hendak membuka pintu..
“Young Miya?” panggil Ji Hoon
“em?” jawab Young Mi
“Saranghae¹⁸ “ Ucap Ji Hoon dengan senyum serius
Young Mi tersenyum mendengar perkataan kekasihnya, lalu menjawab “Nado Hoonna.. Nado Saranghaeyo¹⁹” jawab Young Mi, lalu masuk kedalam rumahnya
Kau harus baik-baik tanpaku, aku akan selalu mencintaimu. Selalu.. ucap Ji Hoon
—Kediaman Tn.Park—
07:00 AM
“Ji Hoonni.. Ayo bangun, sarapan..” teriak seorang Jeoja²⁰ paruh baya memanggil anaknya. Namun, tak ada jawaban dari Ji Hoon akhirnya ibunya masuk kedalam kamar putranya ‘deg’
“Hoonna..” panggilnya histeris
Ibu Ji Hoon kaget saat melihat anaknya terkapar pingsan di lantai
Ngiung Ngiung..  (ceritanya suara sirine ambulance) *no comment

—Kediaman Tn.Sung—
:KRING.. KRING..:
Young Mi yang baru keluar dari kamar mandi langsung bergegas mengangkat telephone
“Nde eommonie²¹, APA??!!” jawab Young Mi kaget Bagaimana bisa? hiks Araseo eommonie, Young Mi segera kerumah sakit”
Setelah panggilan terputus Young Mi terkapar lemas ia benar-benar tak percaya saat mendengar kabar tentang Ji Hoon, bukankah kemarin mereka masih bersama, dan Ji Hoon baik-baik saja..
Lalu tanpa menunggu lagi Young Mi langsung mengambil jacket
dan bergegas pergi ke rumah sakit
Ada apa Young Miya? Kenapa dengan wajahmu?” Tanya ibunda Young Mi khawatir saat melihat anaknya hampir keluar dengan wajah pucat
“Ji Hoon Umma.. Ji Hoon.. Ji Hoon masuk rumah sakit” jawab Young Mi memeluk ibunya sambil menangis
—Hospital in Seoul—
“Eommonie, bagaimana Ji Hoon?” Tanya Young Mi saat mereka sampai dirumah sakit
“Masih didalam Young Miya” ujar Ibu Ji Hoon memeluk Young Mi
Tak lama kemudian pintu terbuka, dokterpun keluar
“Bagaimana keadaan putra saya dokter?” Tanya ayah Ji Hoon cemas
“Kondisinya sangat buruk, kenapa pasien bisa dalam keadaan seperti ini? Seharusnya pasien mendapat perawatan. Sekarang tumor di otaknya sudah semakin ganas dan akan sulit untuk diatasi” jawab dokter
“Apa? Tumor?” Tanya Young Mi tak percaya, ia terisak pelan sambil menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. “Tumor? Sejak kapan?” tanya  Young Mi dalam hati
“Apa tidak ada cara lain untuk menyembuhkan putraku dok?” tanya ayah Ji Hoon putus asa
“Sudah terlambat tuan, tumornya sudar menyebar, operasipun tidak ada gunanya” ujar dokter
Isakan Young Mi sudah tak dapat dibendung lagi, dia menangis sejadi-jadinya saat mendengar
ucapan dokter
―Kamar Rawat Inap Ji Hoon―
“Ji Hoonn
a.. kenapa kau tak bilang kalau kau sakit? Kenapa kau menyimpan semuanya sendiri? Hiks..” Young Mi menangis ditepi ranjang Ji Hoon
Tiba-tiba Young Mi merasakan ada tangan yang menyentuh pucuk kepalanya
“Ji Hoonna.. hiks” ujar Young Mi
“Kenapa kau menangis?” Tanya Ji Hoon pelan tak bertenaga
Namun Young Mi tak menjawab dan terus menangis, dia masih tak percaya bahwa Ji Hoon sedang sekarat
“Hei.. aku masih hidup. Sudah jangan menangis lagi..” ujar Ji Hoon lagi
“Babo²² !! Napeun namja²‌³ !” ucap Young Mi marah sambil memukul Ji Hoon, bagaimana mungkin dia bicara semudah itu
“Hei hei. Aku ini pasien, arra²⁴? Kau ingin aku bertambah parah ya?” canda Ji Hoon berusaha menghibur kekasihnya
“oh? Mianhae  ” jawabnya merasa bersalah karna kelakuan brutalnya
Ji Hoon tertawa saat melihat ekspresi pucat kekasihnya itu
“Mwo  ? Kau tertawa? Disaat seperti ini kau tertawa? Apa yang lucu?” tanya Young Mi jengkel
“Tidak, aku sangat merindukanmu. Bagaimana mungkin hanya tertidur sebentar saja aku sudah sangat merindukanmu begini” kata Ji Hoon sedih
Young Mi menangis dan semakin sedih mendengar perkataan Ji Hoon namun dia tak beranjak dari tempatnya berdiri
“Young Miya.. Hari ini aku tidak mempunyai tenaga untuk menghampirimu, ku mohon kemarilah.. Aku sangat ingin memelukmu” ujar Ji Hoon sambil menangis
Pelan-pelan Young Mi menggerakkan kakinya untuk lebih dekat dengan Ji Hoon, lalu Ji Hoon langsung menarik Young Mi kedalam pelukannya. Young Mi menangis dipelukan Ji Hoon, dada Ji Hoon terasa sesak melihat kekasihnya menangis didepannya, terlebih lagi itu karenanya.
4 hari Young Mi selalu menemani Ji Hoon dirumah sakit. Mereka menghabiskan waktu bersama. Ketika keesokan harinya, Young Mi pergi ke luar untuk membeli Ramyun  . Saat ia kembali ke rumah sakit tiba-tiba ada dokter yang berlari kearah kamar Ji Hoon, seketika tubuh Young Mi lemas dan perasaannya menjadi takut. Ia berlari ke kamar Ji hoon. Saat ia sampai dikamar Ji Hoon para dokter sedang melakukan CPR pada tubuh Ji Hoon. Namun sayang monitor menunjukan garis lurus pertanda bahwa Ji Hoon tidak terselamatkan
“Tidak!!” teriak Young Mi. “Ini pasti salah. Kenapa dokter berhenti?” tanyanya pada dokter
“Lakukan sesuatu dok, tidak!! Ji Hoon belum mati!!” kata Young Mi tak percaya
“Ji Hoonna.. Bangun!! Jangan tinggalkan aku, Jebal  hiks..” ucap Young Mi
Young Mi menangis sejadi-jadinya dirumah sakit sambil memeluk Ji Hoon yang kini terbujur kaku.
~oOo~
“Ji Hoonna.. Kau baik-baik saja disana?” ujar Young Mi sambil melihat kearah langit yang mulai gelap
“Sudah hampir satu tahun, dan aku belum bisa melupakanmu” lirih Young Mi pilu, tak terdengar sedikitpun isakan disana, namun nyatanya pipi gadis itu basah
“Kenapa kau tak mengajakku Hoonna..? aku sangat ingin ikut bersamamu” ucap Young Mi
“Kau jahat Ji Hoonna, kau pergi tanpa mengucapkan perpisahan padaku. Kau benar-benar jahat” lanjut Young Mi sambil menerawang ke depan
“Bodoh!” tiba-tiba Young Mi mendengar suara yang sangat familiar didengarnya
“Ji Hoonna..” isak Young Mi
“Kau wanita bodoh yang terlalu mencintaiku.” Katanya lagi “Young Miya.. Kau harus terus hidup! Jangan menangis lagi” ujarnya sambil menghapus air mata Young Mi
“Hidupmu masih panjang.. aku akan terus mengawasimu, hmm? Percayalah..” kata sosok itu lalu memeluk Young Mi
“aku mencintaimu Young Miya.. aku akan selalu mencintaimu..” ujar sosok itu melepaskan pelukan mereka dengan senyum tulus. Tiba-tiba sosok itu menghilang, menyisakan seorang Jeoja  paruh baya yang kini memeluk Young Mi erat
“Eomma  “ panggilnya pada jeoja  itu                   .
.

E.N.D