“AFTER YOU GO”
Summary : Aku hanya manusia biasa yang merindukankamu dalam diam dan kemudian menghapusnya dengan air mata yang menetes
Seorang wanita sedang berjalan-jalan dipinggir bibir pantai, menikmati
semilir angin yang menerpa wajah dan kulit wanita itu. Wanita itu berjalan
sendirian menikmati suara ombak laut yang menemaninya. Dan lagi, wanita itu
menangis, menangis saat mengingat kejadian itu. Meskipun memang dia tak ingin
melupakannya tapi tetap saja dia selalu menangis saat mengingatnya.
~oOo~
Seorang wanita tinggi, dengan memakai dress selutut sangat manis ditambah dengan rambutnya yang pendek sebahu, menambah kesempurnaan penampilan wanita tersebut. Young Mi, Sung
Young Mi gadis mungil manis dengan mata bulat kecoklatannya.
“aisshh..
sudah jam berapa ini?” seru Young Mi sebal sambil melirik arloji ditangannya. Bagaimana tidak
sebal, jika nyatanya ia sudah menunggu lebih dari 30 menit, sedangkan yang ditunggu, sama sekali belum menunjukan batang hidungnya.
Lalu tiba-tiba sepasang tangan melingkar dipinggang gadis itu. Dia tersenyum tipis saat tau siapa laki-laki itu, Park Ji Hoon, laki-laki yang selalu menemaninya,sekaligus kekasihnya selama 3 tahun ini.
Lalu tiba-tiba sepasang tangan melingkar dipinggang gadis itu. Dia tersenyum tipis saat tau siapa laki-laki itu, Park Ji Hoon, laki-laki yang selalu menemaninya,sekaligus kekasihnya selama 3 tahun ini.
“Menungguku?”Tanya
Ji Hoon tanpa berasa bersalah.
“Mbwolla¹ !! Menurutmu?” jawab Young Mi sebal sambil melepaskan pelukan JiHoon dengan kasar.
“Mian²,
kau ingin es krim?”
“Kau merayuku?” Tanya Young Mi tak percaya
“emm.., Wae³? Kau ingin
menolak??” goda Ji Hoon jahil.
“ck dasar menyebalkan!“ ujar Young Mi sambil memukul pundak Ji Hoon. Ji Hoon
pun tersenyum
“Kajja⁴” ajaknya semangat sambil
membawa tangan Young Mi dalam genggamannya erat.
—Wiki Cafe—
“Kau ingin yang mana? Rasa coklat atau vanilla?” Tanya Ji Hoon
“Um.. Aku ingin rasa vanilla dengan oreo” jawab Young Mi dengan senyum manis
“Araseo⁵
kau tunggu saja disana, duduk yang manis dan tunggu pangeran tampanmu ini membawakan es krim untukmu” ucapnya narsis
“hm.. “ jawab Young Mi geli sambil berjalan menuju kursi yang tersedia
Young Mi duduk didekat jendela sambil melihat Ji Hoon yang sedang melirik kearahnya,
“Cih, pangeran tampan apanya hahaha”
Saat Ji Hoon selesai membayar, ia segera membawa pesanan mereka tadi kemeja,
namun saat hendak membawa pesanannya, pandangan Ji Hoon tiba-tiba mengabur, ia kehilangan
keseimbangan dan pingsan. Seketika Young Mi panik, dia langsung berlari menghampiri
Ji Hoon sambil menepuk-nepuk pipinya.
“Ji Hoonna..Irona⁶ !! Hiks.. Kau kenapa? Ji Hoonna, bangunlah, kumohon..!! Jangan buat aku takut JiHoonna..” teriak Young Mi panik dengan isakan
yang terus meluncur dari bibirnya.
—Hospital in Seoul—
—Hospital in Seoul—
“Kondisi anda semakin memburuk Ji Hoonssi⁷ anda harus segera dioperasi! Jika tidak kondisimu akan semakin memburuk” nasihat sang
dokter pada Ji Hoon
“Aku sudah merasa baikan dok, operasipun tidak ada gunanya!” ujarnya putus
asa.
“Tapi kondisimu akan semakin memburuk Ji Hoonssi..” bujuk dokter padanya
“Untuk apa melakukan hal yang sia-sia jika angka kemungkinan operasi berhasil
hanya 35%? Sudah cukup dok! Dan saya minta tolong, jangan beri tau Young Mi tentang
masalah ini. Saya harap dokter dapat merahasiakan hal ini” pinta Ji Hoon
Dokter pun tak bisa berbuat lebih, memang sulit jika harus menghadapi sikap
Ji Hoon yang keras kepala. Akhirnya dokter pasrah dan keluar dari ruangan Ji
Hoon
“Bagaimana keadaan Ji Hoonn dok?” tanya Young Mi saat melihat dokter keluar.
“hah~ dia hanya kelelahan saja, kau boleh menjenguknya sekarang” ujar
dokter dengan senyum tipisnya.
“um,
kamsahabnida⁸ dokter” ucap Young Misopan kemudian segera masuk.
*toktok*
“Gwenchana⁹?” Tanya Young Mi khawatir
“hmm.. aku baik-baik saja” jawab Ji Hoon meyakinkan
“kau harus istirahat! Kenapa kau bias sampai pingsan begini?” kata Young Mi
menahan air matanya
Tiba-tiba Ji Hoon menarik Young Mi kedalam pelukannya
“Mianhae Young Miya, hm? Aku janji aku tak akan pernah membuatmu khawatir lagi,
aku janji”
“hiks..
Yeoksokae¹⁰?”
“emm,
yeokso” jawab Ji Hoon dengan senyum tulus dibibirnya. Kemudian Ji Hoon melepaskan pelukannya dan mendekatkan wajahnya kewajah Young Mi, lalu mencium keningnya dengan lembut, Young Mi yang tau hanya menutup kedua matanya.
Ya, aku berjanji aku tak akan pernah membuatmu khawatir lagi, mak adari itu kau harus hidup dengan baik walaupun aku tak berada disisimu” ucap Ji Hoon dalam hati
…
Setelah acara pemaksaan Young Mi pada Ji Hoon untuk tetap beristirahat di rumah sakit seperti saran dokter,
disinilah mereka, disebuah jalan sepi yang dingin memecah keheningan.
“Ayo
ketaman bermain?” ajakJiHoon
“Taman bermain? Bukankah sebaiknya kau pulang dan beristirahat?” jawabnya tak percaya
“Ah shireo¹¹ !! aku sudah lebih baik sekarang. Bukankah kita sudah berencana untuk menaiki bianglala kemaren? Ayo!” ajak Ji Hoon penuh pemaksaan
”...” Young Mi tak bisa berbuat apa-apa. Yah~ akhirnya dia hanya menuruti
Sesampainya ditaman bermain..
“Nah ini tiketnya, kajja ” ajak Ji Hoon dengan menarik tangan Young Mi,
…
“Wuaahh~ ternyata memang indah melihat pemandangan kota dari atas sini”
Kata Young Mi menatap kagum ke bawah
Namun tiba-tiba bianglala berhenti berputar
“Eh eh ini kenapa?” tanya Young Mi panik
“Tidak ada apa-apa” jawab Ji Hoon santai “Aku hanya meminta petugas untuk
menghentikan bianglala ini sebentar”
“Hmm? Wae? Kau ingin berlama denganku eoh?” goda Young Mi
“Geurae¹² aku memang ingin
berlama-lama denganmu, kemarilah..” Ucap Ji Hoon menarik tangan Young Mi ke dalam
pangkuannya.
Young
Mi menurut dan duduk dipangkuan Ji Hoon
“Kau
akan baik-baik saja bukan tanpa aku?” Tanya Ji Hoon pelan, sambil membelai
rambut Young Mi
“hmm?
Kenapa kau berkata begitu? Kau ingin meninggalkanku? Jangan-jangan kau mempunyai Jeoja¹³
lain?” Tanya Young Mi kesal
“Hei! Tentu saja tidak
bodoh!” jawab Ji Hoon memukul pelan jidat Young Mi
“Aku justru berharap dapat hidup yang lama,
menikah dan mempunyai banyak anak denganmu” lanjut Ji Hoon dengan wajah sendu
menahan air matanya
“Aku
tak ingin menikah denganmu, siapa yang memberimu ijin?” Kata Young Mi pura-pura
menolak
“Mwoya¹⁴?
Neo jinja¹⁵ !! Sini kau, akan ku hukum karna telah menolak lelaki tampan
sepertiku” (dikelitikin)
“Hahaha Ji Hoonna berhenti,
kita sedang berada di bianglala” ujar Young Mi pada Ji Hoon
“Hah~ Araseo ” kata Ji Hoon berhenti, dan membuang muka ke arah luar
“Kau marah?” Tanya Young Mi
“Tidak!”
jawab Ji Hoon tanpa menatap Young Mi sedikitpun
Young
Mi tersenyum lalu memegang pipi Ji Hoon dengan kedua telapak tangannya dan
perlahan-lahan mendekatkan wajah mereka. Dalam bianglala Young Mi memeluk Ji
Hoon dan Ji Hoon pun membalas pelukan kekasihya erat, sangat erat.
“Young Miya, Uri Young Mi¹⁶ kau harus
hidup bahagia. Bertemu laki-laki yang lebih baik daripada aku , tapi ku mohon.. jangan lupakan aku. Setidaknya panggillah
namaku sesekali..” batin Ji hoon sedih, air matapun mulai mengalir dipipi Ji
hoon dan Ji Hoon semakin mempererat pelukannya kemudian bianglalapun berputar
kembali
…
Setelah
puas bersenang-senang, Ji Hoonpun mengantar Young Mi pulang tanpa melepaskan
genggaman tangan mereka. Sesampainya mereka didepan rumah Young Mi, Ji Hoon melepaskan genggamannya.
“Kita sampai, masuklah.. kau
pasti lelah” ucap Ji Hoon
“Mampirlah dulu sebentar
Honna.. Appa dan Eomma¹⁷ pasti ingin bertemu denganmu” sahut Young Mi
“Tidak, ini sudah malam.
Lain kali saja, sampaikan salamku untuk Haraboeji dan Eommoniem hm?” jawab Ji Hoon sambil
mengelus pucuk kepala Young Mi
“Hmm,
kau hati-hatilah dijalan” ujar Young Mi, lalu berjalan kearah pagar rumahnya. Saat Young Mi hendak membuka pintu..
“Young
Miya?” panggil Ji Hoon
“em?”
jawab Young Mi
“Saranghae¹⁸
“ Ucap Ji Hoon dengan senyum serius
Young
Mi tersenyum mendengar perkataan kekasihnya, lalu menjawab “Nado Hoonna.. Nado
Saranghaeyo¹⁹” jawab Young Mi, lalu masuk kedalam rumahnya
“Kau harus baik-baik tanpaku, aku akan selalu mencintaimu.
Selalu.”. ucap Ji Hoon
…
—Kediaman Tn.Park—
07:00 AM
07:00 AM
“Ji
Hoonni.. Ayo bangun, sarapan..” teriak seorang Jeoja²⁰ paruh baya memanggil
anaknya. Namun, tak ada jawaban dari Ji Hoon akhirnya ibunya masuk kedalam
kamar putranya ‘deg’
“Hoonna..”
panggilnya histeris
Ibu Ji Hoon kaget saat melihat
anaknya terkapar pingsan di lantai
…
Ngiung Ngiung.. (ceritanya suara
sirine ambulance) *no comment
—Kediaman Tn.Sung—
:KRING..
KRING..:
Young
Mi yang baru keluar dari kamar mandi langsung bergegas mengangkat telephone
“Nde
eommonie²¹, APA??!!” jawab Young Mi
kaget “Bagaimana bisa? hiks Araseo eommonie, Young Mi
segera kerumah sakit”
Setelah
panggilan terputus Young Mi terkapar lemas ia benar-benar tak percaya saat
mendengar kabar tentang Ji Hoon, bukankah kemarin mereka masih bersama, dan Ji
Hoon baik-baik saja..
Lalu tanpa menunggu lagi Young Mi langsung mengambil jacket dan bergegas pergi ke rumah sakit
Lalu tanpa menunggu lagi Young Mi langsung mengambil jacket dan bergegas pergi ke rumah sakit
“Ada apa Young Miya? Kenapa
dengan wajahmu?” Tanya ibunda Young Mi khawatir saat melihat anaknya hampir
keluar dengan wajah pucat
“Ji
Hoon Umma.. Ji Hoon.. Ji Hoon masuk rumah sakit” jawab Young Mi memeluk ibunya
sambil menangis
…
—Hospital in Seoul—
“Eommonie,
bagaimana Ji Hoon?” Tanya Young Mi saat mereka sampai dirumah sakit
“Masih
didalam Young Miya” ujar Ibu Ji Hoon memeluk Young Mi
Tak
lama kemudian pintu terbuka, dokterpun keluar
“Bagaimana
keadaan putra saya dokter?” Tanya ayah Ji Hoon cemas
“Kondisinya
sangat buruk, kenapa pasien bisa dalam keadaan seperti ini? Seharusnya pasien
mendapat perawatan. Sekarang tumor di otaknya sudah semakin ganas dan akan
sulit untuk diatasi” jawab dokter
“Apa?
Tumor?” Tanya Young Mi tak percaya, ia terisak pelan sambil menutup mulutnya
dengan kedua telapak tangannya. “Tumor? Sejak kapan?” tanya Young Mi dalam hati
“Apa tidak ada cara lain untuk
menyembuhkan putraku dok?” tanya ayah Ji Hoon putus asa
“Sudah
terlambat tuan, tumornya sudar menyebar, operasipun tidak ada gunanya” ujar
dokter
Isakan Young Mi
sudah tak dapat dibendung lagi, dia menangis sejadi-jadinya saat mendengar
ucapan dokter
―Kamar Rawat Inap Ji Hoon―
“Ji Hoonna.. kenapa kau tak bilang kalau kau sakit? Kenapa kau menyimpan semuanya sendiri? Hiks..” Young Mi menangis ditepi ranjang Ji Hoon
“Ji Hoonna.. kenapa kau tak bilang kalau kau sakit? Kenapa kau menyimpan semuanya sendiri? Hiks..” Young Mi menangis ditepi ranjang Ji Hoon
Tiba-tiba Young Mi merasakan ada tangan yang menyentuh
pucuk kepalanya
“Ji Hoonna.. hiks” ujar Young Mi
“Kenapa kau menangis?” Tanya Ji
Hoon pelan tak bertenaga
Namun Young Mi tak menjawab dan terus
menangis, dia masih tak percaya bahwa Ji Hoon sedang sekarat
“Hei.. aku masih hidup. Sudah jangan menangis lagi..” ujar Ji Hoon lagi
“Babo²² !! Napeun namja²³ !” ucap Young Mi marah sambil memukul Ji Hoon, bagaimana mungkin dia bicara
semudah itu
“Hei hei. Aku ini pasien, arra²⁴? Kau ingin aku bertambah parah ya?” canda
Ji Hoon berusaha menghibur kekasihnya
“oh? Mianhae ” jawabnya merasa bersalah
karna kelakuan brutalnya
Ji Hoon tertawa
saat melihat ekspresi pucat kekasihnya itu
“Mwo ? Kau tertawa? Disaat seperti ini kau tertawa?
Apa yang lucu?” tanya Young Mi jengkel
“Tidak, aku sangat merindukanmu. Bagaimana mungkin hanya tertidur sebentar
saja aku sudah sangat merindukanmu begini” kata Ji Hoon sedih
Young Mi menangis dan semakin sedih mendengar perkataan Ji Hoon namun dia tak
beranjak dari tempatnya berdiri
“Young Miya.. Hari ini aku tidak mempunyai tenaga untuk menghampirimu, ku
mohon kemarilah.. Aku sangat ingin memelukmu” ujar Ji Hoon sambil menangis
Pelan-pelan Young Mi menggerakkan kakinya untuk lebih dekat dengan Ji Hoon,
lalu Ji Hoon langsung menarik Young Mi kedalam pelukannya. Young Mi menangis
dipelukan Ji Hoon, dada Ji Hoon terasa sesak melihat kekasihnya menangis didepannya,
terlebih lagi itu karenanya.
…
4 hari Young Mi selalu menemani Ji Hoon dirumah sakit. Mereka menghabiskan
waktu bersama. Ketika keesokan harinya, Young Mi pergi ke luar untuk membeli Ramyun . Saat ia kembali ke rumah sakit tiba-tiba ada
dokter yang berlari kearah kamar Ji Hoon, seketika tubuh Young Mi lemas dan perasaannya
menjadi takut. Ia berlari ke kamar Ji hoon. Saat ia sampai dikamar Ji Hoon para
dokter sedang melakukan CPR pada tubuh Ji Hoon. Namun sayang monitor menunjukan
garis lurus pertanda bahwa Ji Hoon tidak terselamatkan
“Tidak!!” teriak Young Mi. “Ini pasti salah. Kenapa dokter berhenti?” tanyanya
pada dokter
“Lakukan sesuatu dok, tidak!! Ji Hoon belum mati!!” kata
Young Mi tak percaya
“Ji Hoonna.. Bangun!! Jangan tinggalkan aku, Jebal hiks..” ucap Young Mi
Young Mi menangis sejadi-jadinya dirumah sakit sambil memeluk Ji Hoon yang
kini terbujur kaku.
~oOo~
“Ji Hoonna.. Kau baik-baik saja disana?” ujar Young Mi sambil
melihat kearah langit yang mulai gelap
“Sudah hampir satu tahun, dan aku belum bisa melupakanmu”
lirih Young Mi pilu, tak terdengar sedikitpun isakan disana, namun nyatanya
pipi gadis itu basah
“Kenapa kau tak mengajakku Hoonna..? aku sangat ingin
ikut bersamamu” ucap Young Mi
“Kau jahat Ji Hoonna, kau pergi tanpa mengucapkan
perpisahan padaku. Kau benar-benar jahat” lanjut Young Mi sambil menerawang ke
depan
“Bodoh!” tiba-tiba Young Mi mendengar suara yang sangat
familiar didengarnya
“Ji Hoonna..” isak Young Mi
“Kau wanita bodoh yang terlalu mencintaiku.” Katanya lagi
“Young Miya.. Kau harus terus hidup! Jangan menangis lagi” ujarnya sambil
menghapus air mata Young Mi
“Hidupmu masih panjang.. aku akan terus mengawasimu, hmm?
Percayalah..” kata sosok itu lalu memeluk Young Mi
“aku mencintaimu Young Miya.. aku akan selalu mencintaimu..”
ujar sosok itu melepaskan pelukan mereka dengan senyum tulus. Tiba-tiba sosok
itu menghilang, menyisakan seorang Jeoja
paruh baya yang kini memeluk Young Mi erat
“Eomma “
panggilnya pada jeoja itu .
.
E.N.D